Searching...
Senin, 01 Juli 2013

Romantika Kunyit Lengkuas

Suatu saat nanti dunia akan melihat 
betapa berharganya dirimu

Yogyakarta, 22 Juni 2013
By: Dyah Isnaeny Hidayah

Ilustrasi - tabloidwanitaindonesia.net
Sosok dibawah tanah itu. Sosok kekar seakan tak terkalahkan dan sosok lain disampingnya yang terlihat lebih mungil. Tau kah kamu, mereka terlihat sama tapi tak serupa. Mereka terbawah terinjak tapi memiliki sebuah arti. Terkadang dianggap ketika mereka memang teranggap, terkadang dibuang ketika mereka memang terbuang.

Romantika mimpi dua sosok ciptaan Tuhan. Diam bukan berarti mereka tak punya mimpi­­­­­­­­­. terenggut tapi tak pernah rela mimpinya terampas. Tercabik tapi tak pernah rela mimpinya terhempas. Karena mimpi mereka adalah bagian dari sosok terbawah dan terinjak.

Nyit kunyit si mungil yang tampak kecil, kotor, kecoklatan hampir hitam, tak berdaya tarik. Tapi ingat dia punya mimpi. Sosok mungil pemilik tunas perkembang biakan sosok-sosok setelahnya. Pemimpin pasukan mungil yang terlihat tak pantas. Tapi ingat, mereka punya mimpi. Mimpi yang mereka perjuangkan dan tak satupun arungan kerikil tajam terlewati dengan sia-sia.

Terkibar bendera perjuangan dalam diri pasukan mungil. Kobaran semangat dari sebuah alasan karena kepercayaan atas gumpalan potensi dalam diri dan mereka yakin itu lebih berwarna. Setapak demi setapak arungi bahtera dunia mungil sampai mencapai puncak kejayaan yang merekan anggap sebagai awal dari sebuah mimpi.

Tak jauh berbeda si kekar itupun berjiwa sama. Tak mau kalah dengan semangat yang terlebih dulu tersulut. Melangkah pasti jauh kedepan. Mengenyahkan semua pandangan bahwa mereka itu sosok terbawah dan terinjak-injak. Sama-sama memiliki mimpi tetapi berbeda potensi.

Ketika pada akhirnya si mungil itu menampakan jati dirinya, tak ada seorangpun yang tahu sosok yang tak teranggap itu jauh lebih berwarna. Memberikan warna pada setiap titik dan sudut dalam relungan langkah pasti.

Goresan mimpi yang terpoles dengan keyakinan tertanam juga pada si kekar yang menyebut dirinya Lengkuas. Mencoba membuka keindahan pada dirinya. Tak seorangpun tahu bahwa dia memiliki aroma yang sedap dibalik sosoknya yang tak berarti.

Kini mereka telah meraih mimpi, mimpi untuk percaya kepada apa yang mereka miliki,  keyakinan bahwa dunia akan mengakui bahwa mereka ada, semua berawal dari dua sosok yang terbawah dan terinjak tapi karena mimpi mereka teranggap.

PM: percayalah kepada kemampuan diri kita sekecil apapun itu, tak perlu menghiraukan kicauan makhluk bebas disekitar sana, tetaplah melangkah dengan penuh keyakinan. Suatu saat nanti dunia akan melihat betapa berharganya dirimu.­­­

0 komentar:

 
Back to top!