Searching...
Kamis, 27 Oktober 2016

Diskusi Ramai dengan Idealisme


(SARBO) Sarasehan Dino Rabu telah dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 26 Oktober 2016. Sarbo sendiri merupakan program kerja dari divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia). Diagendakan setiap dua minggu sekali, para pengurus bersama senior KKY dan mahasiswa baru saling berdiskusi terkait dengan tema-tema yang sedang booming dikalangan mahasiswa. Tema sarbo pada kali ini adalah tentang idealisme.
Diskusi diawali dengan beberapa pertanyaan yang muncul dari para senior dan anggota baru KKY. Mulai dengan apa perbedaan idealisme dengan prinsip atau idealisme dengan egois. Kemudian sampai sejauh mana kita boleh menggunakan idealisme kita? Diskusipun semakin memanas saat sang moderator, M. Fathoni Lathif yang merupakan senior KKY dan bekerja sebagai graphic designer dan repair engineeer, membagi peserta sarasehan menjadi dua kelompok. Kelompok Pro terhadap idealisme dan kotra. Pertanyaan yang diangkat dalam debat tersebut adalah Apakah idealisme diperlukan dalam organisasi KKY?
Kesempatan pertama diberikan oleh kelompok Kontra untuk menyatakan alasannya mengapa idealisme tidak dibutuhkan dalam organisasi KKY. “Jika setiap individu memiliki idealisme, bukankah justru membuat semakin lama proses pencapaian keputusan?karena masing-masing individu punya pegangan”, jelas kelompok kontra.
Pembalasan singkat diutarakan oleh Kelompok Pro bahwa dengan adanya idealisme dari masing-masing individu, akan muncul sebuah ide-ide baru. Dan ide-ide baru itulah yang membuat organisasi KKY dapat semakin berkembang, tidak hanya stagnan dalam posisi yang sama dari tahun ke tahun, tanpa mengalami perubahan.
Jika dalam keagamaan, idealisme memang harus kita pegang teguh. Namun dalam teknologi jangan terlalu saklek pada idealisme kita, bersikaplah fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman.
Inti dari tema sarbo kali ini adalah “Empan Papan” artinya pergunakanlah idealisme sesuai tempatnya. Idealisme harus punya moral dari apa yang didapati dan harus dapat menghayatinya. Idealisme tanpa kita sadari, telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengurus KKY 2016  

0 komentar:

 
Back to top!