Searching...
Kamis, 17 November 2016

Melestarikan Tarian Kretek di Semesta Jogja



Sejumlah pemilik asuransi di Indonesia mengadakan pesta dunia asuransi terbesar se-Indonesia. Acara Insurance Festival 2016 yang jatuh pada hari Minggu, 14 November 2016 berlangsung di Malioboro dan Alun-Alun Kidul. Serangkaian acara diramaikan dengan adanya karnaval, atraksi budaya, komunitas kreatif, pertunjukan musik, lomba kreatif dan dilengkapi dengan adanya doorprize serta hadiah menarik. Acara dibuka dengan karnaval mulai 14.00 dengan melintas Malioboro - Alun-alun Utara - Jl. Ibu Ruswo – Wijilan - Alun-alun Selatan. Sedangkan penutupan acara oleh penampilan Endank Soekamti.
Tari kretek yang merupakan tari khas daerah Kudus, Jawa Tengah ikut serta meramaikan acara Insurance Festival 2016. Dalam gerakan tari kretek menceritakan proses pembuatan rokok, yaitu mulai dari pemilihan tembakau, hingga rokok siap dipasarkan. Tari kretek banyak digunakan sebagai acara pembuka dalam berbagai acara besar di berbagai Kabupaten. Tak sebatas itu, tari kretek juga pernah ditampilkan di luar negeri. Sehingga pantaslah jika tari kretek termasuk warisan budaya yang harus dikembangkan.
Warisan budaya adalah daya tarik pariwisata yang berkelanjutan selama dilindungi, dijaga, dan dikembangkan tidak saja oleh pemerintah tetapi juga komunitas setempat. Merasa bertanggungjawab atas keletarian budaya di daerah Kudus, Aldi Alvianto selaku ketua Keluarga Kudus Yogyakarta (KKY) mengkoordinir mahasiswa Kudus yang tinggal di Yogyakarta untuk tidak melupakan budaya asal daerahnya meskipun di tanah perantauan. Terbukti dengan eksistensi tarian kretek yang sering tampil dalam event di Yogyakarta.
“Disamping itu menjaga budaya masyarakat Kudus dengan mellindungi hal yang masih asli dan tradisional, dengan semangat kontemporer potensial untuk bisa mendapatkan apresiasi dari lebih banyak masyarakat,” jelas Aldi Alvianto, Ketua Umum KKY. Menurutnya, hal tersebut perlu dilandasi dengan SDM yang produktif dan peran serta pemerintah Kudus untuk menciptakan industri yang kreatif dengan berbasis warisan budaya.

0 komentar:

 
Back to top!