Ilustrasi _ id.wikipedia.org |
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
salah satu provinsi di Negara Republik Indonesia yang berbatasan dengan
provinsi Jawa Tengah. Sebelahu utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang,
timur dengan Kabupaten Klaten, barat dengan Kabupaten Purworejo, dan sebelah
selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas Provinsi DIY lebih kurang
3.185,80 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 3.457.757 jiwa (pada tahun 2010,
BPS).
Pada Tahun 1946, pemerintah RI
mendirikan Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan demikian UGM merupakan
Universitas Negeri yang lahir pertama kali di zaman setelah kemerdekaan,
meskipun sebelumnya telah berdiri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Selanjutnya diikuti berdirinya Akademi Seni Rupa dan Seni Musik Indonesia (sekarang
Institut Seni Indonesia/ISI) dan Institut Agama Islam Negeri Yogyakarta
(ekarang Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN)).
Seiring berjalannya waktu, saat ini
perguruan tinggi di Yogyakarta berjumlah 130 Perguruan Tinggi, terdiri dari 4
PT Negeri, 7 PT Kedinasan, dan 118 PT Swasta dan ditambah 1 Universitas Terbuka
UPBJJ Yogyakarta (Cabang Universitas Terbuka Jakarata).
Mengapa Kuliah di Yogyakarta?
Beberapa kelebihan kota Yogyakarta;
- Perilaku masyarakat yang ramah, dan bersahaja, membuat orang Jogja dikenal cepat akrab dengan pendatang dari berbagai suku, ras, dan etnis yang beragam.
- Kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang merupakan tokoh nasional yang disegani, Guberbur DIY dan Raja yang dihormati oleh rakyatnya.
- Reputasi sebagai kota pelajar dan pusat pendidikan utama di Indonesia didukung dengan berbagai fasilitas pendidikan yang memadai.
- Jogja memiliki berbagai objek wisata, mulai dari panorama alam, wisata seni dan budaya, wisata kerajinan, wisata akademis, hingga wisata agronomis.
- Apresiasi masyarakat akan seni dan budaya yang tinggi menjamin kelestarian budaya leluhur dan terjadinya pengembangan kebudayaan yang akan memperkaya budaya dan kesenian di Yogyakarta. Di kota ini juga tinggal dan berkarya para tokoh dan pemuka seni budya.
- Jaringan perhubungan darat dan udara yang terhubung di seluruh wilayah Indonesia, bahkan dengan bandara Adisucipto yang merupakan bandara Interrnasional, hubungan ke luar negeri semakin terbuka. Infrastruktur pendukung seperti jalan raya, terminal, bandara dan fasilitas public lain yang modern mempermudah aksesibilitas kota Yogyakarta.
- Banyaknya sarana pendukung pengembangan pelajar/mahasiswa, misalnya pusat/kurusus bahasa asing, computer, dan internet, took-toko buku yang relative murah.
- Biaya hidup yang relative lebih terjangkau dari kota besar lain menjadikan kota ini selalu menarik pendatang dari luar dengan berbagai keperluan untuk tinggal. (Admin)
0 komentar:
Posting Komentar