Gambar dr Google.com
|
"Pabrik berjajar rapi tutupi mimpi dan aku hampir lupa jati diri"
Dulu ketika rekan saya yang baru datang ke Pulau Jawa berkunjung ke daerah-daerah pariwisata di Kudus seperti Menara, Air Terjun Colo, Musium Kretek, Rumah Kembar Niti Semito dan lain sebagainya, dia merasa benar-benar takjub ketika berada di Menara. Juga ketika melihat pemandangan alam area Air Terjun Colo yang masih begitu asri dan menentramkan dan mempunyai ciri khas sendiri yang berbeda dari tempat-tempat sejenisnya di tanah air.
Cuma ada beberapa hal yang membuat rekan saya mengeluh. Menurutnya masih banyak objek wisata yang ada di kabupaten ini belum dikelola secara maksimal sehingga berimbas kepada jumlah pengunjung yang datang, terkecuali wisata religi. Coba bayangkan apabila semua ini bisa diperbaiki, tentu jumlah pengunjung akan meningkat baik pengunjung lokal maupun pengunjung dari luar daerah dan bahkan mancanegara dan akibatnya PAD dari sektor ini pun bisa meningkat.
Memang kondisi beberapa tempat wisata yang ada sekarang ini lebih baik dibandingkan keadaan beberapa tahun yang lalu, sebab banyak hal yang telah dilakukan pemerintah seperti membebaskan tiket masuk kawasan pariwisata juga memperluas jalan sehingga pengunjung dapat dengan nyaman berkendara yang berwisata.
Pastinya semua ini berjalan berkat kesadaran semua pihak untuk memperbaiki kondisi tempat wisata daerah Kudus. Jumlah pengunjung yang sedikit sebenarnya juga diakibatkan kurangnya fasitilas rekreasi sehingga membuat orang belum begitu tertarik dengan tempat wisata ini. seperti apa contohnya agar pengunjung dengan rela antri untuk mendapatkan selembar tiket untuk menikmati fasilitas yang ada.
Apakah ini semua tidak terpikirkan oleh yang berwenang? Apakah tidak ada pengusaha yang mau berinvestasi di sini? Apakah tempat-tempat wisata di Kudus tidak dapat dijual untuk pariwisata? Apakah Jalur transportasi yang menuju tempat-tempat pariwisata tidak dapat ditata sedemikian rupa? Jawabannya ada pada kita sendiri. Tanya Kenapa?
Aku sebagai warga Kudus, ingin sekali rasanya dapat ikut berperan aktif seperti memajukan dan memberdayakan masyarakat dengan mengangkat kearifan lokal guna memajukan kota tanah kelahiranku ini. Dan nantinya dapat sejajar dengan kota-kota lain di Propinsi Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Namun aku tidak dapat berbuat apa-apa, aku tidak punya kekuatan lebih dan kewenangan yang aku miliki hanyalah idealisme dan gagasan yang entah siapa yang dapat mengejawantahkannya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
OLEH LEKYOZZ | YOGYAKARTA, JANUARI 2012
Dulu ketika rekan saya yang baru datang ke Pulau Jawa berkunjung ke daerah-daerah pariwisata di Kudus seperti Menara, Air Terjun Colo, Musium Kretek, Rumah Kembar Niti Semito dan lain sebagainya, dia merasa benar-benar takjub ketika berada di Menara. Juga ketika melihat pemandangan alam area Air Terjun Colo yang masih begitu asri dan menentramkan dan mempunyai ciri khas sendiri yang berbeda dari tempat-tempat sejenisnya di tanah air.
Cuma ada beberapa hal yang membuat rekan saya mengeluh. Menurutnya masih banyak objek wisata yang ada di kabupaten ini belum dikelola secara maksimal sehingga berimbas kepada jumlah pengunjung yang datang, terkecuali wisata religi. Coba bayangkan apabila semua ini bisa diperbaiki, tentu jumlah pengunjung akan meningkat baik pengunjung lokal maupun pengunjung dari luar daerah dan bahkan mancanegara dan akibatnya PAD dari sektor ini pun bisa meningkat.
Memang kondisi beberapa tempat wisata yang ada sekarang ini lebih baik dibandingkan keadaan beberapa tahun yang lalu, sebab banyak hal yang telah dilakukan pemerintah seperti membebaskan tiket masuk kawasan pariwisata juga memperluas jalan sehingga pengunjung dapat dengan nyaman berkendara yang berwisata.
Pastinya semua ini berjalan berkat kesadaran semua pihak untuk memperbaiki kondisi tempat wisata daerah Kudus. Jumlah pengunjung yang sedikit sebenarnya juga diakibatkan kurangnya fasitilas rekreasi sehingga membuat orang belum begitu tertarik dengan tempat wisata ini. seperti apa contohnya agar pengunjung dengan rela antri untuk mendapatkan selembar tiket untuk menikmati fasilitas yang ada.
Apakah ini semua tidak terpikirkan oleh yang berwenang? Apakah tidak ada pengusaha yang mau berinvestasi di sini? Apakah tempat-tempat wisata di Kudus tidak dapat dijual untuk pariwisata? Apakah Jalur transportasi yang menuju tempat-tempat pariwisata tidak dapat ditata sedemikian rupa? Jawabannya ada pada kita sendiri. Tanya Kenapa?
Aku sebagai warga Kudus, ingin sekali rasanya dapat ikut berperan aktif seperti memajukan dan memberdayakan masyarakat dengan mengangkat kearifan lokal guna memajukan kota tanah kelahiranku ini. Dan nantinya dapat sejajar dengan kota-kota lain di Propinsi Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Namun aku tidak dapat berbuat apa-apa, aku tidak punya kekuatan lebih dan kewenangan yang aku miliki hanyalah idealisme dan gagasan yang entah siapa yang dapat mengejawantahkannya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
OLEH LEKYOZZ | YOGYAKARTA, JANUARI 2012
8 komentar:
Kudus terlanjur wes kakean pabrik, wes kakean Swalayan, kakean semembarang. Sampek lali karo potensi2 yg ada
semoga tahun ini dan rahun2 berikutnya g seperti itu ya mas
masih banyak potensi kok mas
yups bener bgt lek
nah, liat ntu.. kmrn aja beberapa wilayah pd banjir
iya, di undaan ada Gua jg lho. Itu mlh sempet diperebutkn sama pati 'kl g slh seperti itu isu yg berkembang'
iya jg ya..
goa apa lek
Posting Komentar