Kang Faiz |
Malam demi malam kusaksikan
demi menanti sebuah keindahan
Laut memang sekedar laut
Kadang menari mengombak, kadang menari bisu
Aku hanyalah pasir yang mencoba tenang
menghisap sisa ombak di lautan
Suara gemuruh air seakan membawa bencana
Sungguh tak sabar ingin ku melihatnya
Rasa memiliki mencatat rentetan derita yang nikmat
Dan aku sekarang pada kepasrahan bunga
Yang takut pada angin di musim gugur
Kini angin telah terlanjur meniupku
Aku terbawa oleh ombak yang besar
Aku telah hilang
Sekarang barulah kusadari siapa diriku
Yang tak pantas mendapatkan keindahan sebesar itu
Karena aku disini hanyalah sebatang kara yang tak berdaya
Yang ingin mewujudkan impian belaka
demi menanti sebuah keindahan
Laut memang sekedar laut
Kadang menari mengombak, kadang menari bisu
Aku hanyalah pasir yang mencoba tenang
menghisap sisa ombak di lautan
Suara gemuruh air seakan membawa bencana
Sungguh tak sabar ingin ku melihatnya
Rasa memiliki mencatat rentetan derita yang nikmat
Dan aku sekarang pada kepasrahan bunga
Yang takut pada angin di musim gugur
Kini angin telah terlanjur meniupku
Aku terbawa oleh ombak yang besar
Aku telah hilang
Sekarang barulah kusadari siapa diriku
Yang tak pantas mendapatkan keindahan sebesar itu
Karena aku disini hanyalah sebatang kara yang tak berdaya
Yang ingin mewujudkan impian belaka
Putra Cendana
Jogja, 10 Maret 2010
0 komentar:
Posting Komentar