Kurikulum Pendidikan Islam
(Dari Masa Ke Masa)
Oleh Nur Rohman
Ourcamp Nur Rohman |
Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang semula dalam bidang olah raga, yaitu curere yang berarti jarak terjauh lari yakni jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start sampai finish1. Jika dalam pendidikan Islam, maka konteksnya berubah yakni suatu hal yang harus dilalui oleh peserta didik dan pendidik yang sedang melakukan kegiatan pembelajaran.
Dalam konteks pendidikan, kurikulum berarti jalan terang yang dilalui oleh pendidik/guru juga peserta didik untuk menggabungkan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta nilai-nilai.
Sebuah kurikulum pendidikan harus menjadikan sumber ajaran Islam sebagai ruh dalam konsep dan praktiknya. Dikaitkan dengan komponen sebuah kurikulum, maka tujuan pendidikan, metode, muatan atau isi pelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi.
Pertama, tujuan pendidikan harus berorintasi pada membangun akhlak peserta didik dengan mengembangkan secara lengkap potensi kemanusiaannya (tidak hanya kognisi) supaya terbentuk sikap tunduk pasrah kepada Allah SWT.
Kedua, metode pendidikan haruslah secara integratif memadukan pengembangan potensi hati/ruh, rasio dan jasmani/unsur inderawi.
Ketiga, muatan dan isi pelajaran tidak lagi bersifat dikotomis. Ilmu fardlu ain wajib disampaikan kepada semua peserta didik di setiap tingkat pendidikannya.
Keempat, proses pembelajaran harus memerhatikan nilai dan pedoman interaksi yang bersesuaian dengan norma Islam dan kelima, evaluasi pendidikan harus berorientasi pada peningkatan kualitas dan proses, disamping menghargai setiap potensi unik setiap peserta didik.
Semoga Bermanfaat...
0 komentar:
Posting Komentar