Caping Kalo yang menjadi pelengkap pakaian adat Kudus sampai saat ini sangat sulit ditemukan dipasaran.
Terlebih beberapa pengrajin anyaman bambu di desa Jepang mengatakan sulit membuat caping Kalo ini pasalnya untuk anyaman bagian atas sangat halus dan tipis." Kita kesulitan membuatnya lantaran beberapa detail anyaman halus dan sulit" Kata Dikan ( 47 ) warga desa Jepang Wetan.
Tragisnya beberapa festival yang terselenggara yang menggunakan pakaian adat Kudus,mensiasati kelangkaan Caping Kalo ini dengan Tampah Kecil dengan memberi warna hitam pada sisi tepinya.
Sungguh Ironis memang melihat ketidakmampuan kita untuk bisa meregenerasi pengrajin anyaman bambu dari waktu ke waktu.Tidak menutup kemungkinan keberadaan CAPING KALO ini akan punah dan generasi akan datang tak lagi bisa mendapatkannya.
Sumber:
https://www.facebook.com/InfoSeputarKudus?fref=nf
0 komentar:
Posting Komentar