Searching...
Senin, 05 Januari 2015

Tergores Renung Malam

Liqo'el Ukhty - Sebuah goresan atas renunganku malam itu menjelang tidur. Berteman sepi, mengukir kisah dalam perjalananku. Ketika kekosongan menutupi seluruh ruang hati, tenggelam dalam nuansa yang berbeda.

Sederetan kata menerobos masuk dalam setiap runutan kalimat yang harus terungkap. Tak pernah ku kira sebelumnya, bisa merasakan apa yang tidak terbayang, ketika aku terbangun dari tidurku ia tiada disisi.

Ia selalu menjaga dan menemani dalam setiap langkah. Walau keluhan akan kebersamaanya denganku terdengar selalu. Ia selalu menyanjung dan mendukung segala yang telah dilakukan. Dan mendoakan dikala aku menempuh sebuah perjalanan panjang.

Namun, saat detik-detik terakhir, aku tak menemukan diriku berada disisinya, menjaga, menemani langkahnya menuju tempat yang kekal abadi selamanya.

Ku tangisi kondisi itu dalam-dalam. Dan tersadar, bahwa semua ini adalah bagian dari sebuah bentuk yang tak lepas dari rencana-Nya.

Sebuh lirik aku merindukannya..
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
walau hanya dalam mimpi...
Ayah dengarkanlah, aku ingin bertemu
walau hanya dalam mimpi...


Tapi aku tak hanya ingin sekedar dalam mimpi, aku akan menemukanmu dalam syurgaNya kelak (Insya Allah kita akan bersama kembali..) Aku ingin bercerita tetang perjalanan dan perjuangkanku yang pernah ayah katakan sebagai perjuangan yang sia-sia. Aku ingin ceritakan tetang kondisiku bertahan dalam perjuangan ini dan itu semua kupersembahkan hanya untuk ayah dan bunda tercinta.

Demi pengabdianku untuk menjadikan diri sebagai anak yang berguna untuk ayah dan bunda, memang aku berbeda dengan anak-anak kebanyakan. Sampai-sampai saat itu ayah mengatakan.. "Jika aku meninggal pun mungkin kau takkan ada bersama ayah, karena kau sibuk untuk berjuang dalam perjuanganmu.."

Yah kuyakini sekarang ayah tersenyum untuku disana, ayah pasti sangat merindukanku untuk bisa memelukku sambil berkata, "Kaulah permata hatiku nak. Bertahanlah dan berikanlah yang terbaik untuk agama Allah dan umat ini."

Yah, Aku mencintai ayah karena Allah SWT, Sungguh Allah akan mengumpulkan kita bersama orang-orang yang kita cintai kelak. semoga.. Amiinn..

0 komentar:

 
Back to top!