BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sesuai dengan pernyataan Allah SWT dalam Kitab-Nya. Bahwa, seungguhnya Nabi Isa as masih hidup. Hanya saja, ketika Kaum Israel mengepung dan menggeledah rumah Nabi Isa, beliau diselamatkan oleh Allah, dengan cara jasadnya diangkat ke surga. Sedangkan yang mendapat tugas untuk mengecek ke dalam rumah Nabi isa adalah Yudas Iskariot.
Namun, ketika Yudas Iskariot masuk dan menggeledah rumah Nabi Isa, beliau tidak ditemukan. Justru kemudian Yudas lah yang ditangkap oleh kaum Israel. Sebab, Allah telah merubah wajah Yudas dengan wajah Nabi Isa as. Dengan cara tersebut lah Allah menyelamatkan Nabi-Nya.
Dengan demikian, Yudas yang berwajah Isa ditangkap dan disiksa dengan cara disalib. Dengan anggapan bahwa yang disalib adalah Nabi Isa. Karena itu, umat Israel menganggap bahwa Isa adalah tuhannya, dan menyembah orang yang ia salib. Walaupun mereka percaya bahwa yang disalib sudah mati, namun sempat hidup kembali baru diangkat ke surga.
Lain lagi dengan paradigma umat Islam. Dengan penjelasan ayat al-Qur’an, muslim berasumsi bersebrangan dengan apa yang difahami oleh kaum Israel. Nabi Isa masih hidup, hanya saja jasadnya telah diangkat oleh Allah. Dan pada suatu hari nanti, Isa akan turun ke bumi dengan misi memperbaiki situasi dan kondisi yang telah terkacaukan oleh tindakkan Dajal.
Hal tersebut juga telah diterangakan dalam hadist Nabi muhammad SAW. Bahwa, dari awal mula insan tercipta (Nabi Adam as) hingga akhir nanti (hari Kiamat), tidak ada ujian berat pun kecuali fitnahnya Dajal. Oleh sebab itu, timbul paradigma berbeda anatara umat muslim dan kristiani. Dengan demikian, makalah ini akan menguarai tentang hal tersebut.
Rumusan Masalah
Dalam pembahasan “Paradigma Masyarakat Terhadap Nabi Isa As”. Makalah ini akan membahas mengenai :
1.Siapakah hakikat Nabi Isa as?
2.Bagaimana pandangan tentang Nabi Isa as sesuai kaca mata Islam?
3.Bagaimana paradigma umat Kristiani tentang Nabi Isa as?
Tujuan
Tidak lupa dalam pembahasan makalah ini juga terdapat suatu tujuan sebagai target dalam kajian. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Mengetahui hakikat Nabi Isa as sebenarnya, dan mengerti asal-usul beliau.
Mengetahui sisi perbedaan antara umat muslim dan kresten.
Menanbah kadar iman, sesuai dengan historis Nabi isa as.
Mengetahui titik kelemahan kaum kritiani.
BAB II
PEMBAHASAN
Siapakah Hakikat Nabi Isa ss?
Sejak awal mula Nabi Isa As dilahirkan di bumi, sempat menimbulkan berbagai kontroversi dari berbagai kalangan. Sebab, kala itu Isa dilahirkan tanpa adanya seorang bapak. Sehingga, berbagai persepsi miring menghujat Isa dan Maryam. Karenanya, Maryam dianggap sebagai seorang pelacur. Memang sangat irasional jika ada seorang hamil tanpa adanya seorang suami. Namun, itulah yang terjadi dan sebagai salah satu mu’jizat tuhan terhadap Nabi Isa.
Oleh karena itu pula, mereka sempat diselidiki, dinantikan, dicari, dibicarakan, dicurigai, bahkan sebelum kehadirannya di bumi ini. Kehadirannya menimbulkan perbantahan yang tidak pernah selesai. Buku berbuku bertabur tulisan tentang-Nya, baik yang menentang maupun mendukungnya. Sebab, hal tersebut jauh dari pemikiran oleh kaum ‘awam. Sehingga pro-kontra tersebut seakan menjadi hal yang wajar atau fitrah semata.
Tidak hanya itu, mu’jizat yang diberikan Allah kepada Nabi Isa tidak berhenti sampai di situ. Sebab, karena kehamilan yang cukup misterius oleh Maryam, sempat di fitnah oleh kaum yang kontra. Dengan hebatnya, walaupun Isa masih berumur balita ia menjawab bahwa kehamilan Ibunya bukanlah hasil dari perzinahan.
Mu’jizat tersebut juga masih berlanjut, karena Isa merupakan Nabi Tuhan. Sehingga Isa tumbuh dengan normal dan istimewa. Suatu ketika, Ketika Isa menjejak di Kaisarea Filipi (Utara Palestina), Isa bertanya kepada para pengikutnya, “Menurut pendapat orang, siapakah sebenarnya Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “ Banyak orang berkata bahwa Dia adalah Nabi Yahya (Yohanes Pembaptis), dan ada pula yang mengatakan bahwa Dia adalah Nabi Ilyas (Elisa).
Mendengar hal itu Isa bertanya kepada muridNya, “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini? Jawab Simon Petrus, “Ya Junjungan, Engkaulah Al Masih, Sang Anak yang datang dari Allah yang hidup.” Lain lagi dengan pernyataan kaum kristiani, mereka menganggap tendensi sabda Isa, “Berbahagialah engkau, hai Simon bin Yunus, karena bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.”
Menurut C.S Lewis penulis Best Seller – Chronicle of Narnia (dan sahabat karib dari J.R.R Tolkien penulis Best Seller The Lord of The Rings), menyampaikan berbagai dilema tentang siapakah sebenarnya Isa. C.S Lewis seorang mantan ateis yang kemudian percaya Isa menulis demikian di dalam bukunya (Mere Christianity) :
Saya di sini mencoba untuk mencegah orang mengatakan hal yang benar-benar bodoh, yang sering dikatakan tentang Dia (Isa Almasih): “Saya siap untuk menerima Isa sebagai guru moral yang besar, tetapi aku tidak menerima klaim sebagai Allah.” Itu adalah suatu hal yang tidak boleh kita katakan. Karena itu, dilematis antara kaum muslim dan kristiani tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana pandangan tentang Nabi Isa as sesuai kaca mata Islam?
Banyak kejadian-kejadian yang selaras dengan pandangan yang menyatakan bahwa Isa putra Maryam belum mengalami kematian ketika diangkat ke surga. Atau dapat dikatakan bahwa Nabi Isa as diangkat ke langit dengan keadaan masih hidup, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana . QS. An nisa:158
Kedua, banyak nubuat dalam hadits yang menginformasikan bahwa Isa putra Maryam akan turun kembali ke bumi dan baru akan meninggal setelah bertugas selama 40 tahun. Kalau Isa putra Maryam sudah mengalami kematian ketika diangkat ke langit, maka sangat logis bila beliau dinubuatkan baru akan mengalami kematian nanti setelah turun ke bumi dan bertugas selama 40 tahun.
Juga sangat irasional Nabi Isa telah mengalami kematian kalau beliau harus turun kembali menjelang hari kiamat untuk berdakwah membela Islam, karena orang yang sudah mati tidak mungkin bisa berdakwah. Kalau orang yang sudah mati bisa berdakwah, tentu nabi Muhammad SAW yang lebih tepat dari pada Nabi Isa AS. Sebab, nabi Muhammad sudah terbukti jauh lebih berhasil dalam menegakkan syariat Allah daripada Isa. Di samping itu, karena nabi Muhammad sebagai pembawa syariat terakhir dan bukan nabi Isa as, Tetapi karena nabi Muhammad saw sudah mati dan nabi Isa as masih hidup, maka nabi Isa AS lah yang ditakdirkan untuk membela Islam di akhir zaman nanti. Yaitu, untuk memerangi dajal.
Ketiga, nabi Isa as adalah nabi yang diutus kepada bani Israel yang disertai kemukjizatan sejak pada masa penciptaannya hingga pada masa menjalankan misinya. Mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada beliau sangat nyata menunjukkan bahwa Isa putra Maryam adalah utusan Allah. Namun sangat disayangkan, hanya sedikit orang-orang Israel yang mempercayainya bahkan mereka berencana membnunuh Isa, karena mereka tidak percaya walaupun dengan kemukjizatan-kemukjizatan yang luar biasa. Karena itu, Allah SWT menyelamatkan nabi Isa as dengan mengangkatnya ke langit dan menjaganya tetap hidup hingga sekarang ini.
Turunnya nabi Isa as menjelang hari kiamat nanti, merupakan kemukjizatan yang luar biasa bagi manusia. di mana Isa yang lahir ribuan tahun sebelumnya, ternyata masih hidup pada masa menjelang hari kiamat. Tentu saja hal tersebut akan menjadikan seseorang sulit untuk tidak mempercayai kebenaran Isa putra Maryam. Sehingga ketika Nabi Isa AS menyampaikan kebenaran Islam tidak seorangpun yang menolak temasuk orang-orang Yahudi yang dulu sombong.
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan ber-iman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. QS. An nisa:159
Yang tidak kalah pentingnya, ditakdirkannya Isa belum mengalami mati hingga saat ini, adalah untuk membuktikan bahwa dirinya tidak disalib. Sehingga orang-orang yang tidak mempercayai informasi al-Qur’an yang menyatakan Isa tidak dibunuh dan tidak pula disalib akan langsung percaya. Dan untuk menjelaskan bahwa beliau tidak pernah menyampaikan kepada manusia untuk menyembah dirinya atau untuk mengakui dirinya sebagai Tuhan.
Bagaimana paradigma umat Kristiani tentang Nabi Isa AS?
Berbeda dengan pandangan Islam, menurut pandangan Kristen, Yesus telah mati disalib, bangkit dari kematian –hidup lagi- baru terangkat ke surga. Pandangan semacam itu sebenarnya kontradiksi atau tidak selaras dengan kisah-kisah lain dalam bible, seperti ketika detik-detik penangkapannya, Yesus berada dalam ketakutan yang amat sangat dan berdoa memohon kepada Allah agar diberi keselamatan :
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lukas 22:43-44
Apalagi ditinjau dari sikap-sikap Yesus pasca anggapan kebangkitannya, mustahil Yesus telah mengalami kematian lalu hidup kembali bila beberapa jam sebelum diangkat ke sorga Yesus makan sepotong ikan goreng.
"Adakah padamu makanan di sini?"
Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Injil Lukas 24:41-43
Kalau manusia sudah ditetapkan hanya satu kali mengalami mati, tentu setelah dibangkitkan dari kematian, manusia tidak akan mengalami lagi kematian, yang artinya setelah itu manusia akan kekal hidup yang tidak akan merasa lapar dan tidak perlu makan, lalu mengapa Yesus masih makan ikan goreng kalau dikatakan telah bangkit dari kematian ?. Tentu saja karena Yesus masih hidup dan belum mengalami kematian. Kesimpulannya Yesus terangkat ke surga dalam keadaan masih hidup dan belum mengalami kematian.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Awal mula kontroversi antara umat Islam dengan Israel adalah ketika pasca kehamilan Mariyah yang dalam keadaan tanpa seorang ayah.
Orang Israel menganggap bahwa anak tersebut adalah dari Tuhan, sehingga mereka menyebut Tuhan Ibu (Maryam), dan Tuhan Anak (Isa).
Sebab dilatar belakangi oleh tindakan kaum Israel, Nabi Isa AS diangkat ALLAH SWT ke surga. Namun, pada suatu saat nanti akan turun kembali untuk meluruskan aqidah setelah digoyahkan oleh Dajal.
Sesungguhnya, baik dari kaum kresten apalagi kaum Islam, berparadigma sama bahwa Nabi Isa masih hidup. Dari fihak Kresten sesuai pernyataan di kitab Injil. Sedangkan Islam dari al-Qur’an. Namun, Paulus berkata lain bahwa Isa atau Yesus telah mati.
PENUTUP
Demikian uraian yang dapat penyusun berikan. Sangat disadari, makalah ini masih jauh dari sempurna. Diharapakan kritik dan saran pembangun dapat diberikan demi hasil yang lebih baik. Mohobn ma’af atas segala kekeliruan dan semoga bermanfaat. Amin……
DAFTAR PUSAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Dajal
. http://maulanusantara.wordpress.com/2011/12/24/kenaikan-isa-al-masih-dalam-pandangan-islam/
.
0 komentar:
Posting Komentar